1.
Sumber Daya
Ekonomi
Uang adalah
alat transaksi yang sangat diperlukan oleh konsumen untuk membeli produk.
Keputusan Konsumen sehubungan dengan produk dan merek sangat dipengaruhi
oleh jumlah sumber daya ekonomi misalnya uang. Tanpa uang konsumen tidak bisa
membeli apapun. Pembelian sangat dipengaruhi oleh pendapatan konsumen
sama halnya dengan, harapan konsumen mengenai pendapatan masa datang menjadi
variabel penting dalam meramalkan perilaku konsumen. Sumber daya konsumen
dipengaruhi oleh potensi sumber daya ekonomi, atau biasa dikenal dengan potensi
ekonomi. Keadaan ekonomi konsumen sangat mempengaruhi konsumen tersebut dalam
mengambil suatu keputusan. Selain pendapatan, sumber daya ekonomi lainnya yaitu
kekayaan (asset / nilai bersih) dan kredit. Kekayaan seseorang berkorelasi
dengan pendapatan orang tersebut. Berikut ini adalah pembagian sumber daya
ekonomi (pendapatan) konsumen, yaitu:
a)
Sumber daya
ekonomi individu.
b) Sumber daya ekonomi keluarga.
c) Sumber daya ekonomi rumah tangga.
b) Sumber daya ekonomi keluarga.
c) Sumber daya ekonomi rumah tangga.
2.
Sumber
Daya Sementara
Waktu menjadi salah satu variabel
yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen. Banyak konsumen yang
semakin mengalami kemiskinan akan waktu, karena kesibukan dalam kegiatan
sehari-hari. Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan
yang sangat peribadi yaitu waktu senggang. Secara historis, anggaran waktu
konsumen dianggap memiliki dua komponen, yaitu waktu kerja dan waktu senggang.
Menurut Lane dan Lindquist, anggaran waktu konsumen terbagi atas:
a)
Waktu yang menghasilkan pendapatan
b)
Waktu terikat (wajib dan non-wajib)
c)
Waktu tidak terikat (terencana dan
tidak terencana)
Barang yang
Menggunakan Waktu
Produk yang
memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya. Contoh: Menonton TV,
Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang) Tidur, perawatan pribadi, pulang pergi
(waktu wajib).
Barang
Penghemat Waktu
Produk yang
menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka.
Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food.
3. Sumber Daya Kognitif
Sumber daya
kognitif adalah kepemimpinan teori psikologi industri dan organisasi yang
dikembangkan oleh Fred Fiedler dan Joe Garcia pada tahun 1987
sebagai konseptualisasi dari model kontingensi Fiedler . Teori ini berfokus
pada pengaruh pemimpin intelijen dan pengalaman tentang nya atau reaksinya
terhadap stress. Inti dari teori ini adalah bahwa stres adalah musuh
rasionalitas, merusak kemampuan pemimpin untuk berpikir logis dan analitis.
Namun, pengalaman pemimpin dan kecerdasan dapat mengurangi pengaruh stres pada
(atau dia) nya tindakan: kecerdasan adalah faktor utama dalam situasi stres
rendah, sementara jumlah pengalaman selama lebih selama-saat stres.
Contoh Kasus : Psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berada dari luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri.
Contoh Kasus : Psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berada dari luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri.
Faktor-faktor
internal itu berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk mengenal dunia
luar, dan dengan pengalaman itu manusia mampu memberikan respon terhadap
stimulus. Berdasarkan
pandangan itu, teori psikologi kognitif memandang belajar sebagai proses
pemfungsian unsur-unsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal
dan memahami stimulus yang datang dari luar. Dengan kata lain, aktivitas
belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal dalam berfikir, yakni
proses pengelolaan informasi.
Kegiatan pengelolaan informasi yang berlangsung di dalam kognisi itu akan menentukan perubahan perilaku seseorang. Bukan sebaliknya jumlah informasi atau stimulus yang mengubah perilaku. Demikian pula kinerja seseorang yang diperoleh dari hasil belajar tidak tergantung pada jenis dan cara pemberian stimulus, melainkan lebih ditentukan oleh sejauh mana sesaeorang mampu mengelola informasi sehingga dapat disimpan dan digunakan untuk merespon stimulus yang berada di sekelilingnya. Oleh karena itu teori belajar kognitif menekankan pada cara-cara seseorang menggunakan pikirannya untuk belajar, mengingat dan menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh dan disimpan di dalam pikirannya secara efektif.
Kegiatan pengelolaan informasi yang berlangsung di dalam kognisi itu akan menentukan perubahan perilaku seseorang. Bukan sebaliknya jumlah informasi atau stimulus yang mengubah perilaku. Demikian pula kinerja seseorang yang diperoleh dari hasil belajar tidak tergantung pada jenis dan cara pemberian stimulus, melainkan lebih ditentukan oleh sejauh mana sesaeorang mampu mengelola informasi sehingga dapat disimpan dan digunakan untuk merespon stimulus yang berada di sekelilingnya. Oleh karena itu teori belajar kognitif menekankan pada cara-cara seseorang menggunakan pikirannya untuk belajar, mengingat dan menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh dan disimpan di dalam pikirannya secara efektif.
Sumber daya
kognitif menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan
berbagai kegiatan pengolahan informasi. Karena kapasitas tersebut terbatas,
orang harus selektif dalam apa yang mereka perhatikan dan berapa banyak
perhatian dialokasikan selama pengolahan informasi. Perhatian terdiri dari dua
dimensi:
a) Arahan
(direction) menggambarkan fokus perhatian
b) Intensitas
mengacu pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu.
4. Kandungan Pengetahuan
Pengetahuan
Konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam
produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan
dengan fungsinya sebagai konsumen. Dalam hal ini pengetahuan konsumen amat
diperlukan. Karena, hal ini dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian. Apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli
dan kapan membeli akan tergantung kepada pengetahuan. Pengetahuan Konsumen
terbagi kedalam tiga macam, yaitu Pengetahuan Produk, Pengetahuan Pembelian,
Pengetahuan Pemakaian.
1)
Pengetahuan
Produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai
produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek terminologi produk
atribut atau fitur, harga produk dan kepercayaan mengenai produk. Jenis
Pengetahuan Produk :
2)
Pengetahuan tentang
karakteristik/atribut produk Seorang Konsumen akan melihat suatu produk
berdasarkan kepada karakteristik atau ciri atau atribut dari produk tersebut.
Setiap konsumen mungkin memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyebutkan
karakteristik atau atribut dari suatu produk. Hal ini disebabkan
perbedaan pengetahuan yang dimilikinya. Pengetahuan mengenai atribut tersebut
akan mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen. Pengetahuan yang lebih banyak
akan memudahkan konsumen dalam memilih produk yang akan dibelinya.
3)
Pengetahuan
Manfaat Produk Seorang Konsumen mengkonsumsi gula rendah kalori karena
mengetahui manfaat produk tersebut bagi kesehatan tubuhnya. Manfaat yang
dirasakan konsumen. Setelah mengkonsumsi gula rendah kalori yaitu dapat
menghindari penyakit diabetes. Inilah yang disebut sebagai pengetahuan tentang
manfaat produk.
Pengetahuan
Pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk
di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut.
Pengetahuan Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah
dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di
dalam toko tersebut. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja atau
melakukan pembelian. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja karena
konsumen bisa menghemat waktu dalam mencari lokasi produk. Menurut Petter dan Olson
(1999), perilaku membeli meliputi store contact, product contact, dan
Transaction.
Ø Store
contact meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet.
Ø Product
contact, konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tsb dan
membawanya ke kasir.
Ø Transaction,
konsumen akan membayar produk tersebut dengan tunai, kartu kredit, kartu
debet atau alat pembayaran lainnya.
Pengetahuan
Pemakaian yaitu suatu produk akan memberikan manfaat kepada
konsumen jika produk tersebut telah digunakan/ dikonsumsi. Agar produk
tsb bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yg tinggi, maka konsumen
harus bisa menggunakan/ mengkonsumsi produk tersebut dengan benar. Produsen
berkewajiban untuk memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui
cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting
bagi konsumen.
5. Organisasi Pengetahuan
Pengetahuan
organisasi ini dimaksudkan untuk mencakup semua jenis skema untuk mengorganisir
informasi dan manajemen pengetahuan mempromosikan. Pengetahuan organisasi
mencakup skema klasifikasi yang mengatur bahan-bahan pada tingkat umum (seperti
buku-buku di rak), judul-judul subjek yang menyediakan akses yang lebih rinci,
dan otoritas file yang mengontrol versi varian informasi penting (seperti
nama-nama geografis dan nama-nama pribadi). Istilah pengetahuan organisasi ini
dimaksudkan untuk mencakup semua jenis skema untuk mengorganisir informasi dan
mempromosikan manajemen pengetahuan
Sistem
pengetahuan organisasi yang mencakup Mengatur skema Klasifikasi bahan-bahan
pada tingkat umum (seperti buku-buku di rak), judul-judul subjek yang
menyediakan akses lebih terperinci, dan Otoritas varian versi file yang
mengontrol informasi kunci (seperti nama-nama dan nama Geografis -nama
pribadi). Mereka juga termasuk kurang-skema tradisional, seperti jaringan
semantik dan ontologi. Mereka juga termasuk kurang-skema tradisional, seperti
jaringan semantik dan ontologi. Karena sistem organisasi pengetahuan mekanisme
untuk mengorganisir informasi, mereka berada di jantung dari setiap
perpustakaan, museum, dan arsip. Karena mekanisme sistem pengetahuan organisasi
untuk mengorganisir informasi, mereka berada di jantung dari setiap
perpustakaan, museum, dan arsip.
Sistem
organisasi pengetahuan digunakan untuk mengatur bahan-bahan untuk tujuan
pengambilan dan untuk mengelola koleksi. Sistem pengetahuan organisasi
Digunakan untuk Mengatur bahan-bahan untuk tujuan pengambilan dan untuk
mengelola koleksi. Sebuah KOS berfungsi sebagai jembatan antara kebutuhan
informasi pengguna dan materi dalam koleksi. Sebuah berfungsi KOS Sebagai
jembatan antara kebutuhan pengguna informasi dan materi dalam koleksi. Dengan
itu, pengguna harus dapat mengidentifikasi objek menarik tanpa pengetahuan
sebelumnya keberadaannya.
Dengan itu,
pengguna harus dapat mengidentifikasi objek menarik tanpa pengetahuan
sebelumnya keberadaannya. Baik melalui browsing atau mencari langsung, baik
melalui tema pada halaman Web atau situs mesin pencari, para KOS membimbing
pengguna melalui proses penemuan. Baik melalui mencari atau browsing langsung,
baik melalui tema pada halaman Web atau situs mesin pencari, para KOS
membimbing pengguna melalui proses penemuan. Selain itu, Koss mengijinkan
penyelenggara untuk menjawab pertanyaan mengenai cakupan pengumpulan dan apa
yang dibutuhkan untuk melengkapi itu. Selain itu, Koss mengijinkan
Penyelenggara untuk menjawab pertanyaan mengenai cakupan Pengumpulan dan apa
yang dibutuhkan untuk melengkapi itu.
6. Mengukur Pengetahuan
Pengetahuan
konsumen terdiri dari informasi yang disimpan di dalam ingatan. Pemasar
khususnya tertarik untuk mengerti pengetahuan konsumen. Informasi yang dipegang
oleh konsumen mengenai produk akan sangat mempengaruhi pola pembelian mereka.
Di dalam Psikologi kognitif dijelaskan bahwa ada dua jenis pengetahuan dasar,
yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural.
Pengetahuan
deklaratif melibatkan fakta subjektif yang sudah diketahui. Pengetahuan
deklaratif sendiri dibagi menjadi dua kategori, yaitu pengetahuan episodik
(melibatkan pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan waktu) dan pengetahuan
semantik (mengandung pengetahuan yang digeneralisasikan dan memberi arti bagi
dunia seseorang). Sedangkan pengetahuan prosedural mengacu pada pengertian
bagaimana fakta ini dapat digunakan. Fakta ini juga bersifat subjektif dalam
pengertian fakta tersebut tidak perlu sesuai dengan realitas objektif.
Pengetahuan
konsumen akan mempengaruhi keputusan pembelian. Apa yang dibeli, berapa banyak
yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan tergantung kepada
pengetahuan konsumen mengenai hal-hal tersebut. Pengetahuan Konsumen adalah
semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta
pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan
fungsinya sebagai konsumen.
1)
Pengetahuan tentang
karakteristik/atribut produk
2)
Pengetahuan tentang manfaat
produk
3)
Pengetahuan tentang kepuasan yg
diberikan produk kepada konsumen.
4)
Manfaat Fungsional, yaitu manfaat yg
dirasakan konsumen secara fisiologis
5)
Manfaat Psikososial, yaitu aspek
psikologis dan aspek sosial yang dirasakan konsumen setelah mengkonsumsi suatu
produk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar