1. KRITERIA
Kriteria
evaluasi dikembangkan melalui model-model evaluasi yang digunakan. Empat
kelompok pengembangan yang dapat dilakukan, yakni: “Pre-ordinate, Fidelity,
Matual-adaptive, dan process”.
Pendekatan “Pre-ordinate”
memiliki dua karakteristik; pertama kriteria ditetaokan sebelum pelaksanaan
evaluasi. kriteria ini bersifat mengikat karena ditetapkan sebelum evaluator
turun turun ke lapangan. Karekteristik kedua, kriteria yang dikembangkan
bersumber pada standar tertentu. Seperti yang bersumber pada pandangan teoritik
atau kumpulan tradisi yang sudah dianggap baik.
Pendekatan “Fidelity”
pada dasarnya ada kesamaan prinsip dengan kedekatan “Pre-ordinate” yakni
kriteria yang dikembangkan sebelum evaluator turun ke lapangan untuk
mengumpulkan data. Perbedaaan prinsipil pada keduanya yaitu pada hakekat
evalusi yang digunakan. Pendekatan Fidently tidak menggunakan
criteria yang bersifat umum ( universal ) sebagaimana tuntutan
pendekatan Pre-Ordinate.
Pendekatan ke
tiga dikenal dengan istilah pendekatan gabungan mutual-adaptive.Pendekatan
ini merupakan perpaduan antara pendekatan “Pre-Ordinate, Fidently,
Process “ kriteria yang di gunakan dikembangkan dari karakteristis program
dari luar, seperti berdasarkan pandangan secara teori, dari para pelaksana, dan
dari pemakai program.
Pendekatan
berikut ini dikenal dengan istilah pendekatan proses. Sesuai dengan namanya,
pendekatan ini mengembangkan kriteria selama proses evaluasi berlangsung.
Kriteria didapat melalui , wawancara, observasi, atau studi dokumentasi.
Pendekatan ini berhubungan erat dengan aplikasi pendekatan kualitatif.
Karakteristis yang menonjol dari pendekatan ini merupakan criteria yang
dipergunakan dikembangkan selama evaluator di lapangan. Konsekuensinya
pendekatan ini terikat dengan masalah yang dihadapi oleh para pelaksana program
di lapangan.
2. MENENTUKAN
ALTERNATIF
Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan
kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai
beberapa komponen:
1.
Keputusan tentang
jenis produk ,
2.
Keputusan tentang
bentuk produk ,
3.
Keputusan tentang merk
,
4.
Keputusan tentang
penjualnya ,
5.
Keputusan tentang
jumlah produk ,
6.
Keputusan tentang
waktu pembelian ,dan
7.
Keputusan tentang cara
pembayaran ,
Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah
konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan menentukan alternatif yang ada untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapinya. Setelah kriteria yang akan menjadi alterlatif
pilihan ditentukan barulah konsumen menentukan alternative produk yang menjadi
pilihan.
Menaksir
alternatif Pilihan
Tahap dari
proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk
mengevaluasi merk alternatif dalam perangkat pilihan. Konsep dasar tertentu
membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen. Pertama, kita menganggap bahwa
setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut produk.
Kedua,
konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda
menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing. Ketiga, konsumen mungkin
akan mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap
merek pada setiap atribut. Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan
bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda.
Kelima,
konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur
evaluasi. Ada konsumen yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi,
tergantung pada konsumen dan keputusan pembelian.
Bagaimana
konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada
masing-masing individu dan situasi membeli spesifik. Dalam beberapa keadaan,
konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat dan pemikiran logis. Pada waktu
lain, konsumen yang sama hanya sedikit mengevaluasi atau tidak sama sekali;
mereka membeli berdasarkan dorongan sesaat atau tergantung pada intuisi.
Kadang-kadang konsumen mengambil keputusan membeli sendiri; kadang-kadang
mereka bertanya pada teman, petunjuk bagi konsumen, atau wiraniaga untuk
memberi saran pembelian.
Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana sebenarnya mereka mengevaluasi alternatif merek. Bila mereka mengetahui proses evaluasi apa yang sedang terjadi, pemasar dapat membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan membeli.
Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana sebenarnya mereka mengevaluasi alternatif merek. Bila mereka mengetahui proses evaluasi apa yang sedang terjadi, pemasar dapat membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan membeli.
3. MENYELEKSI
ATURAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Proses pengambilan keputusan yang terdiri dari 5 tahap yaitu :
1.
Menganalisis keinginan dan kebutuhan
2.
Pencarian informasi
3.
Penilaian dan
pemilihan alternative
4.
untuk membeli
5.
Perilaku sesudah
pembelian
Situasi pembelian
berkaitan dengan:
Pertama :
Lingkungan di dalam toko seperti ketersediaan produk, perubahan harga, dan
kemudahan belanja dengan pilihan berbelanja. Kedua : Situasi berkaitan dengan
apakah produk yang di beli untuk hadiah atau untuk diri nya sendiri. Konsumen
biasanya menggunakan criteria yang berbeda dan mungkin memilih merk yang
berbeda dan mungkin memilih merk berbeda jika ia membeli untuk dirinya sendiri.
Ketiga : Situasi pembelian berkaitan dengan keadaan mood konsumen ketika
berbelanja. Keadaan senang atau keadaan susah mempengaruhi pemrosesan dan
pencarian informasi tentang produk.
Menurut
Howard dan Sheth ada 3 model dalam pengambilan keputusan :
a. Pemecahan
masalah yang luas yaitu pengambilan keputusan dimana pembeli belum
mengembangkan criteria pemilihan.
b. Pemecahan
masalah terbatas yaitu situasi yang menunjukan bahwa pembeli telah memakai
criteria pemilihan, tapi ia belum memutuskan merk apa yang terbaik.
c. Pemecahan
masalah berulang kali yaitu pemilih telah menggunakan criteria pemilhan dan
telah pula menetap kan produknya.
Variabel Stimulus
Variable stimulus merupakan variabel yang berada di luar diri individu (faktor eksternal) yang sangat
berpengaruh dalam proses pembelian. Contohnya: Merek dan jenis
barang, iklan,pramuniaga,penataan barang, dan ruangan toko.
Variabel Respons
Variabel respons merupakan hasil aktivitas individu
sebagaireaksi dari variabel stimulus. Variabel
respons sangat bergantung pada faktor individu dan kekuatan stimulus. Contohnya: keputusan membeli barang, pemberi
penilaianterhadap barang, perubahan sikap terhadap suatu produk.
Sumber Referensi :
Kotler & Keller, Kevin L. 2007a,
Manajemen Pemasaran ( Jilid 1 ), Cetakan Kedua, Indeks, Jakarta
Ma'ruf Jasman J 2005, Riset Perilaku
Konsumen : Nilai Membeli Melalui Internet,Program Magister Manajemen Program
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
- See more
at:
http://www.zoeldhan-infomanajemen.com/2013/02/tahapan-proses-pengambilan-keputusan.html#sthash.F9EF2DfU.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar