1.
Kepribadian
Kepribadian
(personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses
sosialisasi Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk
melakukan tingkah laku social tertentu, baik berupa perasaan, berpikir,
bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan.
Teori Kepribadian
Teori
ini merupakan salah satu unsur penting dari setiap pengetahuan ilmiah atau
ilmu, termasuk psikologi kepribadian. Tanpa teori kepribadian usaha
memahami perilaku dan kepribadian manusia pasti sulit untuk dilaksanakan.
Apakah yang dimaksud dengan teori kepribadian ? Menurut Hall dan Lindzey
(Koeswara, 1991 : 5), teori kepriadian adalah sekumpulan anggapan atau
konsep-konsep yang satu sama lain berkaitan mengenai tingkah laku manusia.
Dimensi-dimensi Teori
Kepribadian
Setiap
teori kepribadian diharapkan mampu memberikan jawab atas pertanyaan sekitar
apa, mengapa, dan bagaimana tentang perilaku manusia. Untuk itu setiap teori
kepribadian yang lengkap, menurut Pervin (Supratiknya, 1995 : 5-6), biasanya
memiliki dimensi-dimensi sebagai berikut :
a.
Pembahasan
tentang struktur, yaitu aspek-aspek kepribadian yang bersifat relatif stabil
dan menetap, serta yang merupakan unsur-unsur pembentuk sosok kepribadian.
b.
Pembahasan
tentang proses, yaitu konsep-konsep tentang motivasi untuk menjelaskan dinamika
tingkah laku atau kepribadian.
c.
Pembahasan
tentang pertumbuhan dan perkembangan, yaitu aneka perubahan pada struktur sejak
masa bayi sampai mencapai kemasakan, perubahan-perubahan pada proses yang
menyertainya, serta berbagai faktor yang menentukannya.
d.
Pembahasan tentang psikopatologi, yaitu
hakikat gangguan kepribadian atau tingkah laku beserta asal-usul atau proses
perkembangannya.
e.
Pembahasan
tentang perubahan tingkah laku, yaitu konsepsi tentang bagaimana tingkah laku
bisa dimodifikasi atau diubah.
2. Nilai-nilai Individu
Berdasarkan kepada
analisisnya , Freud mengemukakan bahwa nilai-nilai individu kepribadian manusia
terdiri dari 3 sistem yang saling mempengaruhi yaitu id, superego, dan ego.
a. ID
Id dirumuskan sebagai “gudang” dari berbagai
dorongan primitif dan impulsif berupa kebutuhan fisiologis dasar seperti rasa
haus, lapar, dan seks yang diusahakan individu untuk segera dipenuhi, terlepas
dari bagaimana cara yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan itu.
b. Superego
Sedangkan
superego dirumuskan sebagai pernyataan diri individu mengenai moral dan kode
eti k yang berlaku di dalam masayarakat. Peran superego adalah menjaga agar
individu tersebut memuaskan kebutuhan dengan cara yang dapat diterima
masyarakat.
c. Ego
Terakhir,
yaitu ego, merupakan pengendalian individu secara sadar. Fungsinya sebagai
pemantau dalam diri manusia yang berusaha menyeimbangkan tuntutan id yang
impulsi dengan kendala sosial buadaya atas superego.
3. Konsep Gaya Hidup dan Pengukurannya
Gaya
hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya
yang ditentukan oleh karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak
lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka
menjalani siklus kehidupan.
Psikografi
adalah variabel-variabel yang digunakan untuk mengukur gaya hidup. Bahkan
sering kali istilah psikografi dan gaya hidup digunakan secara bergantian.
Beberapa variabel psikografi adalah sikap, nilai, aktivitas, minat, opini, dan
demografi.
Gaya
hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya
dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan konsumen
lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik pola
berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu.
Ada 3 Faktor yang mempengaruhi Gaya Hidup
Konsumen :
a. Kegiatan yaitu bagaimana konsumen menghabiskan
waktunya.
b. Minat yaitu tingkat keinginan atau perhatian atas
pilihan yang dimiliki konsumen.
c. Pendapat atau pemikiran yaitu jawaban sebagai
respon dari stimulus dimana semacam pertanyaan yang diajukan.
4. Pengukuran Ganda Perilaku Individu
Pengukuran
ganda perilaku individu digunakan di dalam analisis perilaku
konsumen.Kepribadian mempunyai efek atas pembelian, namun gaya hidup memiliki
efek yang lebih besar.Tentu saja sumber daya seperti pendapatan dan waktu
juga memberikan efek yang penting. Ancangan elektrik terhadap gaya hidup
adalah yang paling praktis untuk mengembangkan strategi
pemasaran.Tujuannya adalah mengerti konsumen sebaik mungkin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar